BALI

BALI
My HomeTown

Minggu, 02 Februari 2025

Februari 02, 2025 - ,,,,

Pengalaman Pertama Perjalanan Dinas


Mengusung misi penghapusan aset/Barang Milik Negara (BMN) di Toba - Samosir.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM)

Awalnya sangat gembira mendengar berita kalau yang ditugaskan untuk berangkat ke Danau Toba itu saya. Tidak menyangka memang, tetapi harap cemas juga. Karena ini pertamakalinya saya ditugaskan ke luar kota. Yang mana letaknya di seberang sana (Pulau Sumatera). Belum lagi membayangkan perjalanan darat selama di Medan - Kualanamu (bandara setempat) menuju pelabuhan untuk menyeberang ke Pulau Samosir di tengah Danau Toba itu. Tetapi saya tidak sendirian, saat itu ada Mas Agus yang menemani. Dia adalah senior (salah satu) saya di kantor. Selain itu ada rekan-rekan dari Pusat Pengelolaan BMN (PPBMN) - SETJEN KESDM.

Setelah mendapat kepastian berangkat yang juga dibarengi oleh surat penugasan resmi, saatnya untuk memesan akomodasi, transportasi, dan yang paling penting itu pastinya tiket pesawat. Sesampainya di Kualanamu, kami langsung dijemput oleh driver yang sudah dihubungi sewaktu dari Jakarta. Perjalanan darat menuju pelabuhan terdekat untuk ke Pulau Samosir memakan waktu kurang lebih 6 (enam) jam. Karena kami mendarat di Kualanamu siang hari, jadi sambil mengejar waktu keberangkatan perahu, sepertinya masih bisa singgah untuk sekedar makan siang.

Perahu terakhir menuju Samosir itu harusnya 19.00 waktu setempat, karena tidak terasa selama diperjalanan yang seperti naik roler coster (padahal mobil), ternyata kami bisa tiba tepat waktu, yang kemudian akhirnya menuju pulau di tengah Danau Toba ini.

Setibanya di samosir, langsung menuju penginapan. Bisa dibilang hotel juga sih ini, cuman ya namanya hotel di pulau kan ya, beda aja gitu. Mungkin karena pertama kali juga sih. Tapi ada rasa penasaran dan super excited gitu pas di sini. Pengen rasanya explore lebih jauh. Tapi yang namanya newbie, ya ngikut dulu sama senior.

Keesokan harinya, langsung komunikasi dan bikin janji dengan rekan-rekan dari PPBMN. Menyusun rencana perjalanan singkat. Rencana ada berapa lokasi yang akan dikunjungi diseputaran Samosir ini. Setelah berkumpul, akhirnya saya berpisah dengan mas agus, ya karena diminta sebagai saksi sih istilahnya. Pecah jadi 2 (dua) tim, masing-masing 6 (enam) orang. Jadilah saya bergabung dengan bang Leo, dia mirip dengan mas agus, tapi sudah lama di Direktorat Bioenergi. Status masih sebagai pegawai kontrak.

Oh ya, di awal saya lupa jelaskan, kalau kami Tim dari Ditjen EBTKE itu total ada 4 (empat) orang. Selain saya dan mas agus, ada bang Leo dan pak Sumarno namanya. Kalo pak Sumarno ini bisa dibilang sesepuh lah, karena dia gak lama lagi akan pensiun. 

Nah lanjut ke Tugas INTI dari acara ini, yaitu untuk mendata BMN yang akan dihapuskan. Alasannya sederhana sih, cuma udah gak kepake lagi. Masyarakat di sana sudah fasih sama yang namanya LPG 3kg. Serasa tidak butuh lagi Biogas jenis ini.

Bagi yang belum tahu apa itu Biogas, nanti bisa Googling detailnya. Tapi secara singkat sih... ini GAS dihasilkan bisa dari KOTORAN / TINJA HEWAN TERNAK (SAPI, BABI, KAMBING, AYAM, dkk.) yang ditampung dalam suatu kubah/bejana tertutup, kemudian nanti dialiri melalui pipa gas langsung menuju ke KOMPOR khusus untuk memasak. Asli gasnya ini gak bau sama sekali. Maksudnya itu ya gak kecium aroma dari TINJA tadi.

Untuk BMN yang rencananya akan dihapuskan itu total ada lebih dari 10 (sepuluh) unit. Rata-rata kondisinya sudah tidak layak pakai, bisa karena tidak dirawat (sudah dimanjakan dengan LPG 3kg tadi), konstruksi kurang kokoh, sehingga sebagian besar kubah penampung tinja tadi menjadi rusak/jebol. Singkat cerita, setelah semua data beserta dokumentasi kami dapatkan, kemudian menuju ke kantor desa setempat, buat berita acara sewaktu di lapangan/lokasi, tanda tangan, selesai di hari kedua untuk pendataan ini. Karena besok kami sudah pesan penerbangan siang, jadilah mengejar perahu/kapal terakhir menuju daratan Medan. Beruntung sudah prepare dari kemarin, jadi sebelum keliling tadi sampai sore begini, kami udah packing barang bawaan, trus langsung check out juga di hari kedua ini. Ya cuman dapet semalam di Samosir. Karena pasrah ngikut senior, ya harus ditahan dulu keinginan buat explore lebih jauh. Kalo istilah saya di bali, "nah kanggoan monto malu, adanegen nak mare cepok maan tugas, nyen nawang ade waktu ane lenan biin" (ya cukup segini dulu, namanya juga baru kali ini dapat tugas, siapa tahu nanti masaih ada waktu lainnya). 

Setelah beres urus administrasi penghapusan, langsung tancap gas ke pelabuhan, malam itu juga kami Tim DitjenEBTKE (empat orang) langsung nyeberang. Intinya sih biar santai buat perjalanan ke Bandara Kualanamu esok hari. Setelah di Medan dan sampai ke penginapan, saya dan mas agus mencoba untuk pesan tiket kereta Medan - Kualanamu. Ini kereta bandara. Biar tahu gimana rasanya naik kereta bandara waktu itu. Tapi karena tidak bisa pesan H-1, apalagi ini H-kurang dari 12 (dua belas) jam, alhasil memberanikan diri buat gambling besok ke STASIUN beli tiket on the spot.

Beberapa dokumentasi waktu kami ke Samosir, saya buatkan slideshow, bisa ditonton di VIDEO berikut ini. Selamat menyaksikan....